Murai Batu Yang Jadi Momok
Sumringah begitu kesan yang tertangkap dari Imam Zakaria, pemilik Laba-laba, (Burung Murai Batu Jagoan), ketika kepergok beritaburung.com mengantar gantangannya, pada Event Kontes Burung Berkicau, di Pesona Telaga Cibinong beberapa hari yang lalu.
Burung ini sedang di atas angin, karena kerap meraih juara I pada
kontes burung berkicau di Jabodetabek belakangan ini. Sepintas burungnya
tak berbeda, baik perawakan maupun gerakannya dibandingkan dengan
Burung Murai Batu lainnya. Yang membedakannya hanya reputasi dan nama besarnya, yang kian membumbung karena menjadi spesialis juara.
Bicara soal kejuaraan yang pernah dirajai oleh Murai yang tampak
tenang ini, dalam sebulan terakhir saja, Burung ini merajai kelas Murai
Batu di event Pesona Telaga Cibinong, pekan-pekan sebelumnya, dia
merajai Event di Cibubur, Balitro (Bogor), Jawara BC, serta deretan
Juara yang diraihnya di banyak kejuaraan lain sebelumnya.
Menurut Imam,yang juga PNS di Kementerian Diknas ini, Laba-laba
pernah meraih kemenangan yang berkesan, beberapa waktu silam di sebuah
event nasional yang digelar di Lapangan Banteng, Jakpus. Saat itu,
Laba-laba meraih Juara II.
Demikian pula dengan Event di Balitro setahun yang lalu, saat itu
kendati dikelilingi oleh Burung-burung bagus, Laba-laba tetap menggondol
Juara I. Sesudahnya, kendati kerap Juara, dia mengaku rasanya biasa
saja.
Murai ‘Bandel’ Usia Matang
Uniknya menurut sang pemilik, nama “laba-laba” diambil dari
kebiasaan burung ini, jika dijemur sebentar saja, segera menggantung di
salah satu sisi kandangnya,. “ Ya burung ini agak kurang tahan panas,”
kata Imam Zakaria sembari senyum-senyum menunjukkan gantangannya.
Karena kebiasaannya tersebut, pas jika lelaki asal Lamongan Jawa
Timur, yang tinggal di kawasan Lebak Bulus ini, menjuluki burung
kesayangannya itu, “laba-laba”, yang kini usianya sudah sekitar lima
atau enam tahun, usia yang cukup matang.
Disamping berusia matang, nyali laba-laba juga sangat besar, karena
itu tak heran, jika ada burung yang bermental nanggung dikekatkan pada
gantangannya, burung lain tak bakalan bunyi. “Kalah mental, jadi jangan
coba-coba disandingkan jika takkuat-kuat amat mental burungnya,” ujar
pria yang awalnya suka burung karena sempat lama tak dikarunia putra
ini.
Keistimewaan lain Murai miliknya ini, memiliki jurus Cililin yang
panjang/berkali-kali,”sekali tembak lima atau enam kali Cililin bisa
langsung keluar,” kata Imam, seraya mengatakan tak ketinggalan,
burungnya juga memiliki banyak variasi.
Disamping memiliki keunggulan di segi suara, Laba-laba juga memiliki
keunggulan stamina yang dinilainya istimewa. Bayangkan, dalam beberapa
minggu belakangan ini, sang Jagoannya itu diturunkan terus di event
kontes. “ Saya rasa jarang ada Murai yang nggak istirahat
berminggu-minggu diturunkan di kontes dan selalu oke,” kata lelaki yang
juga pemilik Roda Mas, ( Burung Kenari Jawara yang fenomenal-red).
Laba-laba menurut Imam memiliki kondisi mental yang amat baik, tidak
mudah stress, bertempramen tinggi. Oleh karena itu tak heran, usai
kontes dia bakal menyemprotkan air ke badan burung tersebut hingga lepek. Sebab jika tidak, laba-laba bakal ngadat, tidak mau makan inginnya berkicau terus.
Serba salah memang,punya burung jagoan. Karena selama ini, kendati
memiliki beberapa Burung Murai yang lain, Imam tidak menyatukan
murai-murai tersebut pada satu areal pekarangan dengan si laba-laba,
melainkan di areal terpisah.
Hal ini karena, jika disatukan di satu areal, Murai lainnya tidak
bakal berkicau. “kata orang sih ini rajanya Murai,” urai Imam seraya
berkata, ketika mengikuti sebuah event Imam mengganngapnya sebagai
latihan.
Bakal Tetap ‘diadu’
Ke depannya, dalam waktu yang tak berapa lama, lelaki kelahiran tahun
1957 ini berencana mengikut sertakan laba-laba pada event Kapolri Cup,
demikian pula dipastikannya bakal turun di event Lapangan Banteng,
Cileduk (Budi Luhur), selama dalam kondisi baik (tidak mabung)
Kendati meski bakal turun di event bergengsi lainnya, Imam tak bakal
mempersiapkan gantangannya tersebut dengan persiapan istimewa.
Menurutnya, semua persiapannya bakal biasa saja. Dicontohkannya, Pola
makannya selamaini bakal terus dipertahankan.Seperti dikatakannya,
selain makanan pokok berupa pur, seperti biasa dia bakal tetap
memberinya ekstra fooding berupa jangkrik.
Banyaknya pemberian jangkrik, empat atau lima ekor pada pagi hari,
serta tiga atau empat ekor jangkrik pada sore harinya. Demikian halnya
jika terlupa memberi jangkrik pada sore hari, tampaknya bakal tetap
sering terjadi karena Imam mengaku sering berpergian,mengerjakan
proyek-proyek yang jadi mata pencahariannya. “ya habis gimana lagi, saya
memang sering keluar kota ngurus proyek,” tandas lelaki yang sudah
delapan tahun hobby burung ini. (A5)
0 komentar:
Posting Komentar