This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 16 Januari 2013

Legenda Burung Bulbul

Nightingale Burung Bulbul Legenda

Burung Malam Yang Rajin Berkicau
Nightingales Bird namanya karena burung ini sering berkicau atau bernyanyi di malam serta siang hari, nama Nightingale ini telah lama digunakan kurang lebihnya dari 1.000 tahun yang lampau, bahkan sangat dikenal di Anglo-Saxon.

Burung ini mempunyai suara yang sangat tajam dalam berkicau, biasanya bernyanyi saat fajar, selama satu jam sebelum matahari terbit, dia berkicau dalam mempertahankan wilayah kekuasaannya, kicauan yang paling khas dari irama ocehannya adalah crescendo bersiul keras.

The Nightingale umum atau ( Luscinia megarhynchos ), atau bisa di sebut juga dengan sebutan burung bulbul ini adalah merupakan salah satu dari burung master terfavorit untuk burung kicauan seperti Murai Batu, Kacer, Pentet, Pleci dan burung-burung lainnya.

Makanannya yaitu campuran buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan serangga, dan burung Nightingales memiliki banyak musuh dari hewan predator di alamnya, musuh mereka yaitu hewan mamalia seperti kucing, tikus, rubah dan juga diburu oleh burung pemangsa besar.

Habitatnya di hutan-hutan dan semak-semak belukar di wilayah Eropa dan sering berimigrasi ke wilayah Asia Barat Daya, walaupun tidak ditemui di habitat aslinya di wilayah Amerika Utara dan Amerika Barat, perkembangbiakan Nightingale pada musim kawin di negara asalnya sangat berbeda dengan iklim dan Geografis di Indonesia, sehingga Nightingale sulit ditangkarkan ataupun dipelihara di Indonesia, dan merupakan salah satu burung yang dilindungi di negara asalnya.

Di negara asalnya burung ini sangat populer, selain sering dibuat sebagai narasi dicerita-cerita legenda dan sajak-sajak di setiap perayaan besar, seperti musisi ternama Kitaro pun terinspirasi oleh kicauan merdu Nightingale.

Burung Kenari Dan Asal-Usulnya

Burung Kenari Dan Asal-Usulnya

Asal-Usul Burung Kenari
Burung Kenari semua orang pasti sudah mengenalnya baik dari jenis dan dan suaranya, dan semua orang pasti menyukai burung ini disamping karena hobi yang akhirnya menjadi mata pencaharian sebagai sumber penghasilan karena memang burung ini sekarang sudah banyak peternaknya, tapi tahukah anda tentang Burung Kenari ini asal-usulnya.
Burung Kenari ini hidup aslinya sebenarnya di daerah hutan terbuka, makanan aslinya adalah biji-bijian serta buah-buahan dan serangga-serangga kecil, sarangnya terbuat dari dedaunan dan serat kayu.
Burung Jenis Kenari ini adalah merupakan anggota dari kelompok gelatik yang sangat riang bernyanyi, dan tahukah anda, bahwa Kenari saat ini yang berada di Indonesia sudah merupakan keturunan Kenari - kenari liar yang berasal dari Kepulauan Canary.
Tapi apakah anda sudah mengetahui nya tentang Kepulauan Canary, Kepulauan Canaria terdiri dari tujuh pulau vulkanik yang terletak di Samudra Atlantik, sebelah barat laut pesisir Afrika ( Maroko dan Sahara Barat), kepulauan ini termasuk dalam wilayah Spanyol dan merupakan salah satu komunitas otonomi negara itu. Kepulauan Canaria juga diklaim oleh Maroko.
Awal cerita tentang Burung Kenari ini pada tahun 1478 kepulauan Canary ditaklukan oleh Spanyol, kemudian Kenari liar yang berhasil di tangkap di ternakkan di Spanyol, dan suatu hari kapal Spanyol yang membawa barang dagangan burung Kenari kandas di dekat Pulau Elba, Italia dan akhirnya Burung Kenari tersebut banyak yang terbang dan lepas ke Pulau Elba akhirnya berkembang biak di pulau tersebut, bangsa Spanyol hampir kurang lebih seabad lamanya menguasai perdagangan Burung Kenari di Dunia.
Hingga akhirnya Bangsa Italia dan Jerman pun ikut juga dalam menernakkan Burung Kenari sekaligus memperdagangkannya ke seluruh Eropa, yang pada akhirnya banyak istilah burung Kenari Holland, Jerman, Kenari Rusia dan Belgia, ada juga Kenari Norwich, Kenari Yorkshire, Kenari Gloster dan Burung Kenari Roller.
Di Indonesia lebih di kenal dengan Kenari Fusan atau Kenari Taiwan Yorkshire dan persilangannya, karena bangsa Eropa ini membawa burung kenari berkeliling dunia sebagai burung peliharaannya hingga sampai dim Indonesia, China Selatan serta India, sedangkan di Indonesia sendiri kenari ini tersebar ke daerah Jawa, Kalimantan serta Pulau Sumatera.

Burung Wambie| Hwamei

Burung Wambie|Hwamei (Garrulax Canorus)

Burung Jenis hwamei ini Dahulu di China sebagai burung aduan secara fisik
Pada awalnya burung wambie ini dijadikan burung aduan di tempat asalnya yaitu Cina, seperti kalangan layak mengadu ayam secara fisik dan burung ini di adu ketangguhannya dan kerap kali dijadikan ajang taruhan, burung yang mati dianggap kalah.
Hwamei, atau sering juga disebut wambie, Garrulax canorus | Leucodioptron canorum | Melodious Laughingthrush, adalah burung yang pernah populer bagi penggemar burung kicauan yang sudah malang-melintang sejak tahun1990 hingga tahun 2000.
Suaranya keras dan selalu fight dengan gaya menggetarkan kedua sayapnya, merupakan ciri khas dari burung ini, sayangnya, popularitas hwamei di Indonesia kini memudar, terbelit persoalan internal dan eksternal.
Burung Hwa Mei atau dapat juga disebut dengan burung Wambie adalah burung berkicau yang berasal dari Cina, tepatnya berasal dari daerah Huang Co, burung ini telah tersebar meliputi pulau jawa, Lombok, Bali hingga Irian yang konon katanya burung ini hidup di hutan Bambu dan semak-semak belukar yang dekat dengan aliran sungai.
Seiring berjalannya waktu dalam perjalanan beberapa tahun kemudian burung hwa mei ini bukan hanya dijadikan burung aduan atas kegarangannya saja akan tetapi juga telah dilombakan akan keindahan ocehannya / kicauannya, Hwa Mei / Wambie memang dikenal sebagai burung yang mempunyai suara Emas karena pandai menirukan berbagai macam suara burung ocehan dan burung wambie ini memiliki variasi suara atau kicauan yang sangat komplit menurut saya, tak heran dalam beberapa tahun kebelakang tepatnya tahun 1990 burung ini mempunyai kelas tersendiri di arena Lomba Burung Berkicau.
Hwa Mei atau burung wambie ini mempunyai panjang tubuh sekitar 28 cm, dan warna tubuhnya hampir coklat dan agak suram seluruhnya, hanya saja kepala bagian depannya agak berwarna keputihan dan dibagian belakang kepala hingga tengkuk terdapat garis kehitaman, serta ekornya juga memiliki garis membujur berwarna hitam dan bulu dibagian perutnya agak berwarna kekuning-kuningan.
Ciri yang paling menonjol dan khas burung wambie ini adalah adanya garis putih yang menglilingi atau garis putih yang melingkari matanya hingga memanjang kebelakang seperti orang memakai kacamata, sementara paruhnya berwarna coklat abu-abu dan kakinya berwarna coklat.
Secara keseluruhan baik wambie jantan dan betina mempunya ciri fisik yang sama, karena kemiripan inilah hingga sulit untuk membedakannya, namun jika kita perhatikan lebih teliti ada beberapa perbedaan antara hwa mei jantan dan betina, yaitu diantarnya:
  • Fisik Hwa Mei jantan akan lebih besar, panjang dan ramping dibandingkan dengan si betinanya yang identik dengan bertubuh lebih kecil dan pendek.
  • Cengkraman jari hwa mei jantan lebih kuat dan kokoh dibandingkan dengan hwa mei betina.
  • Bulu Hwa Mei jantan kecoklatan dan mengkilap sedangkan hwa mei betina coklatnya agak busam.
  • Burung Hwa Mei Jantan mempunyai suara yang sangat variatif dan pandai berkicau serta volume yang sangat keras tajam melengking, sedangkan hwa mei betina hanya mempunyai suara monoton, sieerrr..siiieerrr…ssiieerrrr

Makanan burung hwamei ini sama seperti burung ocehan lainnya yaitu voor, kroto, jangkrik, walang dan buah segar

Pada akhir-akhir ini burung Hwa Mei sudah sangat sulit ditemukan dipasar bebas karena burung tersebut sangat menurun populasinya di Indonesia, mungkin saja di daerah asalnya ( Cina ) burung ini masih banyak berkeliaran di alamnya.

Dengan menurunnya populasi HwaMei di Indonesia maka lambat laun kelas khusus yang yang tadinya diberikan pada burung wambie ini telah hilang seiring jaman, padahal menurut saya burung hwa mei ini adalah burung yang mempunyai  suara yang khas dan sangat pandai menirukan suara-suara burung lainnya.

Burung Gelatik Batu

Burung Gelatik Batu

Harga Burung Gelatik batu Meroket
Burung Gelatik Batu kelabu < Paros Major > ini mudah untuk beradaptasinya dan relatif lebih cepat untuk berkicau dibandingkan dengan jenis burung kicau lain, suara burung ini selain merdu juga memiliki banyak variasi suara burung lain seperti burung gereja, ciblek, dan kenari, tidak heran jika burung ini sangat cocok sebagai isian atau master bagi berbagai jenis burung ocehan lainnya, terutama untuk burung kenari dan sejenisnya.
Sekilas informasi secara umumnya burung hias gelatik atau gelatik wingko ini memiliki kicauan yang bagus dan nyaring dengan sresetan atau tembakan-tembakan yang lumayan panjang serta volume yang keras.
Kabarnya dulu burung hias gelatik ini adalah musuh bagi para petani, seiring perkembangan burung di indonesia saat ini burung gelatik ini malah banyak di buru oleh para penangkap burung untuk di jual kembali, dan alhasil burung gelatik ini malah mulai jarang ditemukan di alam bebasnya.
Sebelumnya harga burung gelatik ini sangat murah, berkisar Rp. 20.000,- hingga harga paling tinggi sekitar Rp.45.000,- dengan kondisi alas, liar, giras, namun saat ini yang saya pantau di pasar burung Plered Cirebon  harganya sudah mencapai Rp.60.000,- hingga Rp. 85.000,- dengan kondisi burung sama seperti diatas masih liar.
 Seperti halnya burung-burung yang lainnya, jika burung sudah ada kelasnya di kontes atau lomba, harga pun pasti mengikuti sesuai dengan ramainya para hobi burung mengitkuti Trend burung yang sedang ramai.

Contoh lain yang sempat melonjat dalam harga burung yang tadinya murah yaitu Ciblek, Kolibri, Pleci, Cici Tasik, bahkan saat ini Burung Gelatik yang sedang banyak di gemari oleh para hobi burung mania, itu semua didasarkan karena memang burung-burung tersebut telah mendapat tempat di arena lomba di daerah Jawa dan sekitarnya.

Bagaimana dengan burung-burung kecil lainnya yang belum mendapatkan tempat di arena lomba, pastilah harga masih relatif murah, kita tinggal tunggu saja burung berikutnya yang akan meramaikan dunia lomba burung berkicau di Indonesia.

Burung gelatik yang saat ini sedang ramai adalah jenis burung gelatik batu yang nama latinnya adalah Parus Major, karena memang dari sisi suara relative lebih bagus dan bervariasi dari pada kicauan Gelatik Jawa (Silver), hanya saja dari sisi penampilan Gelatik Batu warnanya relative kurang cemerlang dibanding Gelatik Jawa.

Paruh yang berbeda dari sisi warna maupun bentuk, untuk Gelatik Batu paruh runcing dan bisa diguakan untuk makan serangga, sedangkan untuk paruh Gelatik Jawa (Silver) berbentuk tumpul mirip dengan paruh emprit yang biasa digunakan untuk makan biji-bijian.

Mungkin karena faktor kebiasaan dalam perawatan, burung ini sebenarnya termasuk pemakan biji-bijian karena melihat dari bentuk paruhnya seperti burung kenari, lovebird, ternyata burung gelatik ini bisa juga di beri makan voer serta serangga jangkrik dan kroto.

Burung Branjangan

Burung Branjangan - Mirafra Javanica

Burung Branjangan Species asli Jawa
Burung ini sekilas memang mirip dengan burung gereja dari segi warna dan ukuruan tubuhnya, dan burung branjangan ini mamang merupakan spesies asli dari pulau Jawa, hingga penyebarannya sampai ke pulau Sumatera, Kalimantan dan bebrapa pulau di Indonesia.
Menurut saya juga burung Branjangan ini tidak banyak yang menyukainya, dan bisa di katakan hanya beberapa orang saja yang memang memelihara burung tersebut dan dikarena juga memang untuk burung Branjangan ini tidak sebanyak populasinya di negeri ini jika di bandingkan dengan burung yang ada khususnya di pulau Jawa.
Dari ukuran tubuh mirip sekali sebesar burung Gereja jika anda tahu, akan tetapi untuk jenis suaranya tentunya tidak sama dengan burung gereja, malah sebaliknya burung branjangan tidak kalah pintarnya dengan burung berkicau lainnya, burung ini dapat dan pandai juga menirukan jenis suara burung-burung lainnya seperti dapat mengikuti suara burung ciblek, prenjak, lovebir dan burung - burung di sekitarnya, dan burung branjangan ini mempunyai ciri khusus dalam berkicau, yaitu dia berkicau sambil terbang naik dan turun.
Hidup di alamnya adalah di area pesawahan dan padang alam terbuka, namun ada juga yang bilang bahwa burung ini ada juga di daerah dekat laut atau pantai dan selalu bergerombol di atas atau di tepi - tepi karang dan menyukai udara yang panas, karena habitanya selain yang katanya di tepi pantai dia juga di tanah sawah, dahulu masih banyak burung ini di dareah sawah dan sering terlihat jika sawah selesai di panen.

Burung Cipoh / Sirtu

Burung Cipoh Akankah Ada Lombanya

Akankah ada lomba burung citoh
Di kalangan penggemar burung berkicau burung Citoh atau Cipoh, cipow ini sepertinya tidak begitu marak, padahal dari segi kecerdasan dalam membawakan kicauannya burung ini tidak kalah kemampuannya untuk bersaing dengan burung-burung kicauan lainnya yang saat ini digemari seperti pleci, gelatik, ciblek atau burung-burung lokal kecil lainnya.
Cipoh Kacat, nama Latinnya adalah Aegithina Tiphia, dan burung yang sering dinamakan burung citoh, cipow, atau cipew, ada juga yang bilang sirpu dan sirtu, sesuai dengan nama burung di daerah masing-masing, tapi entah mengapa burung ini tidak terlalu banyak di gemari oleh pecinta burung.
Harga burung ini di pasaran sepertinya tidak bisa melonjak tinggi mengikuti perkembangan harga dari burung-burung kicauan lain yang lebih populer seperti burung pleci, gelatik dan ciblek, mungkin saja jika burung citoh ini sudah masuk dalam daftar kelas di perlombaan akan jauh lebih mahal.
Sekilas burung ini mempunyai tubuh yang menyerupai atau sebesar burung Decu, atau jika anda kenal sebesar burung tledekan atau jempolan, hanya saja dibedakan dengan warna kuning kehijauan.
Burung cipoh termasuk suku Chloropseidae atau cica-daun sebagaimana burung cucak hijau, burung sirpu atau citoh ini banyak tersebar di wilayah asia tenggara, sumatera, jawa dan kalimantan, dan dalam perawatannya tidak terlalu sulit karena burung ini menyukai makanan seperti kroto, jangkrik, belalang dan bisa jiga buah-buahan seperti pisang.
Jantan Dan Betina
Membedakan burung Cipo Atau sirtu Jantan dan Betina, adalah pada burung jantan ukuran tubuh biasanya lebih panjang dari burung betina juga pada warna lidah bagian dalam pada burung sirtu jantan berwarna hitam, burung citoh jantan mempunyai suara yang lebih bervariasi dibandingkan dengan burung betina, sedangkan warna bulu pada burung jantan lebih tegas dan tajam dibanding burung betina.
Mungkin saja bila burung ini sudah mendapat kelas khusus di arena lomba, tidak menutup kemungkinan akan menjadi ramai dan tentu saja harga jualpun pasti akan naik, semoga saja burung citoh ini bisa mendapat tempat di arena kontes menyusul burung lokal lainnya, atau mungkin saja burung citoh ini sudah ada lombanya di tempat daerah anda.

Burung Kutilang

Burung Cangkurileung-Kutilang-Ketilang

Burung Genthilang, ketilang
Burung Kutilang ini dapat membatu petani ketika sekelompok burung-burung itu memakan serangga atau ulat yang menjadi hama petani, tapi kadang disangkanya memakan buah atau hasil tanaman sehingga petani juga kadang ikut memburu burung ini karena dianggap hama tanaman.
Seharusnya para petani juga harus lebih mengetahui kebiasaan burung ini dalam mencari sumber makanan sehingga tidak salah menyangka dan memburu, ini untuk menjaga keseimbangan alam, karena burung ini sangat aktif di alam dalam mengekplorasi lingkungan ketika mencari makanan dan kumpul berkelompok.
Burung yang termasuk ke dalam famili pycnonotidea dan bergenus pycnonotus ini, memiliki kebiasaan berkumpul bersama kelompoknya dan berkicau bersama di alam bebas yang kadang juga menampakan jambul di kepalanya ketika sedang senang atau bercanda dengan anggota kelompoknya.
Makanan burung kutilang sangatlah umum seperti, pisang masak, pepaya masak, serangga, ulat, kupu-kupu dan lain-lain.
Sehingga kadang-kadang petani tidak suka dengan burung ini karena mau memakan pisang atau pepaya yang masak di pohon. Ketika orang tertarik dengan burung ini untuk dipelihara dan diperdagangkan, kini burung kutilang sudah sangat susah untuk dijumpai secara berkelompok, karena terlalu banyak diburu dan ditangkap untuk diperdagangkan di pasar-pasar hewan.
Menurut penuturan para penggemar burung, katanya, suara burung ini mendapat nilai 'mati', apabila sempat dibunyikan si burung pada perlombaan burung ( kontes suara burung ).
Pernah beberapa penggemar burung mencoba menyulap burung Kutilang ini menjadi burung yang istimewa, dengan mencoba memaster burung ini dari 'anakan', bahkan dari 'piyik', sudah diperdengarkan dengan suara-suara masteran yang dianggap baik.
Pada usia remaja menjelang dewasa, ternyata burung ini pun mampu menirukan berbagai suara-suara burung masteran yang dianggap istimewa.
Tetapi pada saat burung ini menjelang dewasa, dan digantung di luar rumah, mendengar kicauan burung-burung Kutilang liar yang berkicau di alam sekitar rumah, maka semua suara masteran yang sudah terekam pada burung Kutilang peliharaan ini pun 'hilang sirna', dan kembali ke suara aslinya, yaitu 'suara Kutilang'.
Sehingga bagi para penggemar burung, burung Kutilang ini pun dikesampingkan dan disisihkan, karena dianggap sebagai burung 'pelupa'.
Burung Kutilang / ketilang sudah terkenal sejak dulu terutama di daerah jawa dan bali, Burung jenis ini banyak disukai orang untuk di pelihara karena mudah dalam perawatan dan pemberian makanannya.
Burung yang di Jawa terkenal dengan sebutan GETHILANG ini, memiliki suara yang sangat khas dalam berkicau, maka orang sangat suka memelihara untuk dijadikan hiburan atas kicauanya yang sangat nyaring dan bisa dilatih jika dipelihara dari anakan.
Burung ini bisa di dapatkan di pasar-pasar burung jika ingin memelihara untuk hewan kesayangan dan harganya-pun tidak terlalu mahal seperti jenis lainnya.

Burung Pleci

Burung Pleci Mania

Pleci Dada Putih
Burung Pleci adalah burung kecil yang imut dengan lingkaran putih di sekitar mata ( kacamata ) kini memang tengah menjadi primadona di setiap penjuru daerah, hampir disetiap pelosok desa atau kecamatan sampai desa demam pleci menia yang melanda.

Nama Pleci kacamata berasal dari keluarga Zosterops yaitu merupakan marga penciri burung kacamata, dan memiliki jumlah anggota terbesar. Secara tradisional, kelompok ini dimasukkan ke dalam suku Zosteropidae, namun berdasarkan kajian filogeni terbaru, bisa jadi kelompok ini merupakan bagian dari suku Timaliidae. 

Demam burung Pleci ini akhir-akhir ini memang sedang melanda di beberapa daerah tengok saja di kios burung di berbagai  kota atau pasar burung hampir setiap kios burung tergantung burung – burung Pleci.

Para penghobi Burung Pleci, tak hanya pemula bahkan pelomba kawakan pun tak risih lagi membawa burung Pleci ini di lapangan. Mereka bangga tatkala gacoarnya ini jadi juara, karena dengan begitu pamornya naik, pleci pun naik tahta dan memiliki prestise tersendiri diantara jenis burung berkicau lainya. Burung hijau mungil dengan kacamata putih ini memang tengah naik daun di kalangan penggemar burung kicau.

Dahulu burung pleci memang tidak masuk dalam nominasi sebagai burung kicauan dan harganya sangat murah. Kini seiring popularitasnya yang tengah naik daun , burung pleci juara bisa mencapai jutaan rupiah.

Untuk burung Pleci yang sudah jadi, meski belum juara bisa mencapai 200-500 ribu, padahal harga bakalan hanya 10 ribu-25 ribu saja. Sebelum trend burung pleci bahkan harganya sangat murah yaitu hanya 3 ribu sampai 5 ribuan saja.

Harga bakalan pleci yang murah membuat burung yang satu ini bisa dijangkau bahkan oleh penghobi pemula seperti saya.Banyak penghobi yang ikut-ikutan tren dan mencoba peruntungan dari hobi burung pleci gacor. 

Namun untuk membuat burung pleci menjadi gacor alias ngoceh terus menerus, memerlukan ketelatenan dan keterampilan dalam melatihnya. Ada berbagai faktor seperti makanan, perlakuan dan genetik. 

Saat ini sebenarnya lebih mudah melatih burung pleci agar menjadi gacor karena  bisa menggunakan media digital, tidak harus dengan burung asli. Berbeda dengan jaman dahulu, untuk melatih burung pleci dan burung lain harus memiliki burung master. Kalau burung master terlalu bagus, justru burung pleci akan minder dan justru tidak mau berbunyi.

Untuk memilih bakalan burung pleci yang baik, bisa dari proses memilih dalam satu ombyokan ( kelompokan ) burung, karena biasanya bakalan burung pleci dijual dalam ombyokan ( kelompokan ) di kandang, pilihlah diantara burug pleci yang paling sering berkicau atau paling gacor. Burung pleci yang sering berbunyi dalam rombongan merupakan bakalan yang bagus nantinya. 

Cara lain memilih bakalan burung pleci yang baik adalah ciri fisiknya, Pleci yang siap bertarung dapat dilihat dari alis atau kacamatanya. Umumnya, yang fighter adalah memiliki alis atau kacamata tebal. Selain dua hal tersebut pilihlah burung pleci yang badannya kecil. 

Selain cara-cara tersebut ada cara instan dalam memilih pleci gacor yaitu membeli atau mencari sendiri burung pleci hasil pikatan bukan hasil menjaring. Memikat burung biasanya menggunakan burung umpan, burung pleci yang masuk perangkap biasanya adalah burung fighter. Namun resikonya jika burung stress tidak mau makan dan akan mengakibatkan kematian. Karakter pleci kacamata yang mirip-mirip anis merah, dan kebiasaannya ditrek dengan sesama jenisnya sebelum ke lapangan, membuatnya seperti peralihan dari anis merah menjadi pleci mania.

Perawatannya yang relatif mudah ini yang membuatnya lebih asyik dipelihara, makanan kesukaannya adalah pisang, pepaya, apel, pir, tomat,dan buah lainnya. sekarang banyak penghobi burung suka merawat jenis burung Pleci atau Kacamata ini, selain harganya relatif murah burung ini juga sangat mudah dirawat dan ngak gampang stres, Jenis burung ini juga masih dapat kita jumpai di alam bebas dan bukan tergolong burung langka atau dilindungi. Namun, jika hal ini terjadi penangkapan secara besar-besaran tidak menutup kemungkinan jenis burung tersebut akan menjadi punah.

Burung Cucak Kebon

Burung Cucak Kebon | Trucukan | Merbah Cerukcuk

Merbah cerukcuk adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae
Burung Cucak Kebon atau banyak juga yang bilang trucukan atau jogjog pastinya para hobi burung mengenalnya dan burung jenis ini pastinya ada di setiap pasar burung dimanapun, karena burung cucak kebon ini sering banyak di tangkap.

Untuk masalah harga memang burung tersebut tidak terlalu mahal dan banyak juga yang memeliharanya untuk sekedar hobi karena untuk memeliharanya cukup gampang tidak terlalu sulit hanya dengan memberi dia makan buah - buahan dia pun pasti senang.
Merbah cerukcuk serumpun dengan burung cucak - cucakan  ( Family  Pycnonotidae ) seperti salah satunya yaitu burung kutilang mungkin merupakan burung yang paling banyak dipelihara oleh anak-anak di Jawa, terutama yang disukai adalah burung yang masih muda atau masih kecil, sehingga dapat dijinakkan.
Burung yang telah jinak kerap kali tidak akan pergi jauh dari kandangnya, walaupun dilepaskan dengan bebas, setiap saat atau setidaknya sore hari akan kembali untuk meminta makanan kepada pemeliharanya, dalam tangkaran, burung ini biasanya diberi makan buah-buahan seperti pepaya dan pisang, dan serangga kecil seperti ulat, belalang atau cengkerik.
Burung trucukan atau burung merbah atau disebut juga cucak-cucakan ( familia Pycnonotidae ) termasuk ke dalam suku burung kicau kawasan Asia tropis dan Afrika, burung dengan suara yang merdu dan variasi lagu beragam ini dalam bahasa Inggris disebut Bulbuls. ( Yellow-vented Bulbul ) Pycnonotus goiavier

Nama merbah ( bahasa Melayu ) merujuk pada jenis burung kicauan, berbulu suram dan tinggal di semak belukar, termasuk di dalamnya adalah jenis-jenis burung pelanduk, tepus, bentet dan lain-lain.
Burung cucak kebon atau Trucukan ini bukan jenis  burung petarung, namun burung ini bisa melakukan pertahanan untuk menjaga daerah teritorialnya. karena mempunyai kemampuan adaptasi yang cukup  tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.
Burung ini berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 20 cm, dan sisi atas tubuh ( punggung, ekor ) berwarna coklat kelabu gelap, sisi bawah ( tenggorokan, dada dan perut ) putih kusam. Mahkota kehitaman, alis dan sekitar mata putih, dengan kekang ( garis di depan mata ) hitam. Sisi lambung dengan coretan-coretan coklat, dan penutup pantat berwarna kuning, iris mata berwarna coklat, paruh hitam dan kaki abu-abu merah jambu.
Merbah cerukcuk menyukai tempat-tempat terbuka, semak belukar, tepi jalan, kebun, dan hutan sekunder, burung ini sering berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis merbah yang lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain, tidur berkelompok dengan jenisnya, di ranting-ranting perdu atau pohon kecil.

Seperti umumnya merbah, makanan burung ini terutama adalah buah-buahan yang lunak, di pekarangan, burung ini kerap melubangi buah pepaya dan pisang yang telah masak, selain itu ia juga memangsa aneka serangga, ulat dan hewan kecil lainnya seperti cacing dan merbah cerukcuk sering menghabiskan waktu lebih lama untuk mencari makanan di atas tanah daripada jenis merbah lainnya.

Berbunyi nyaring dan berisik, cok, cok, ..cok-cok ! ; siulan pendek cuk-co-li-lek.. berulang, kadang-kadang dengan cepat; atau nyanyian bersuara lemah mirip gumam atau gerutuan burung, orang bilang biasanya dengan istilah, golokcilik,golokcilik, golokcilik begitulah bunyi kicauan serupanya.

Sarang cerukcuk berbentuk cawan dari anyaman daun rumput, tangkai daun atau ranting yang halus, dijalin dengan serat tumbuhan dan menempel pada dahan. Di Jawa Tengah didapati pula sarang yang dibangun di sela-sela buah pisang, telur dua atau tiga butir, berwarna keputihan berbintik coklat atau ungu, tercatat bersarang sepanjang tahun, dengan puncaknya Maret sampai Juni.

Burung ini menyebar luas di Asia Tenggara, Semenanjung Malaya dan Filipina. Di Indonesia didapati di Sumatra dan pulau-pulau di bagian timurnya, Kalimantan, Jawa dan Bali. Diduga diintroduksi ke Lombok dan Sulawesi Selatan. Umum terdapat sampai ketinggian 1.500 m dpl.

Beda Jantan Dan Betina Burung Trucukaan ini banyak yang mengatakan bahwa jika jantan  di dalam rongga mulutnya akana terlihat berwarna Kuning dan dapat di pastikan Burung Trucukan Jantan.
Dan jika burung trucukan jantan jika dia berkicau atau ngriwik akan terlihat jambul di atas kepalanya dan terdengar kicauannya atau ngriwiknya lebih keras dari pada betina.
Namun ada pula masukkan yang banyak mengatakan bahwa kelas burung pemakan buah - buahan ini seperti, burung cucak - cucakan kebon, kutilang dan cucak rowo ( Cucak Ijo tidak termasuk ) yang rewel atau yang mempunyai suara ngerol dan ngeropel adalah jenis kelamin yang Betina.

Cucak biru: Menggoda untuk ditangkarkan

PENANGKARAN, BURUNG CUCAK, TIPS DAN REFERENSI

Cucak biru: Menggoda untuk ditangkarkan

cucak biru
Cucak biru (Irena puella) dalam bahasa asing dikenal dengan nama asian fairy bluebird. Warna bulunya sangat indah, kombinasi antara biru beludru di bagian punggung dan sebagian ekor, dengan warna hitam di bagian tubuh lainnya. Di alam bebas, variasi kicauannya relatif terbatas. Tetapi di penangkaran, apalagi jika dipelihara sejak muda, ocehannya bisa lebih variatif.
Irama yang dimiliki cucak biru mirip dengan cucak hijau, tetapi variasinya tidak sebanyak cucak hijau. Apabila dipelihara sejak muda, terlebih sejak masa pelolohan, burung bermata merah ini diyakini bisa memiliki performa seperti kerabat dekatnya tersebut.
Sayangnya, tak banyak stok untuk burung ini di Indonesia. Tidak semua pasar burung yang kita jumpai menjual cucak biru. Mungkin karena habitatnya lebih dominan di Asia Selatan (Srilanka, Bangladesh, Nepal, dan India), Filipina bagian selatan (terutana Pulau Palawan), Malaysia, dan sebagian hutan primer Sumatera.
Mereka mendiami kawasan hutan di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1.800 meter dari permukaan laut (dpl). Cucak biru lebih menyukai hutan lebat, hutan hujan, dan daerah hutan di tepi padang gurun yang jauh dari lalu-lalang manusia.
Beberapa tahun lalu, burung ini masih menjadi incaran para pemburu burung kicauan. Tetapi pemandangan tersebut kini jarang dijumpai, mengingat populasinya di alam bebas yang kian menurun, di samping maraknya konversi kawasan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit di Sumatera.
Bisa dipahami jika jumlah orang yang memeliharanya sangat sedikit, apalagi penangkarnya. Kalau pun dijumpai di pasar burung, harganya sudah melambung tinggi.

Perbedaan Jantan dan Betina

Cucak biru jantan bisa dikenali dari warna bulu di tubuhnya yang berwarna biru terang. Apabila dilihat dari atas punggungnya berbentuk menyerupai jam pasir. Sedangkan pada burung betina, semua bulu berwarna biru lembut dengan bulu primer pada sayap berwarna biru gelap bercampur dengan warna hitam yang terlihat kusam.
Cucak Biru Jantan dan Betina

Karakter dan kebiasaan cucak biru

Cucak biru hidup berpasangan. Mereka sering membentuk koloni kecil yang terdiri atas 6-8 burung, dan kadang bercampur dengan spesis burung lain. Burung ini biasanya tidak bermigrasi, tetapi sekadar melakukan perjalanan jarak jauh did alam satu wilayah, tergantung musim di mana wilayah baru tersebut memiliki buah-buahan yang berlimpah.
Selama musim panas, jika kelompok burung ini ingin mandi, mereka akan membentuk seperti benteng pertahanan untuk melindungi rekannya yang sedang mandi, saling bergantian sampai seluruh anggota kelompoknya mandi. Pertahanan ini dimaksudkan untuk melindungi mereka dari serangan predator.
Selama musim kawin, kawanan ini akan memisahkan diri untuk mencari pasangannya, lalu masuk jauh ke dalam hutan lebat untuk membuat sarang dan membesarkan anak-anaknya. Karena sifatnya itulah, sangat sedikit informasi mengenai perkawinan dan perilaku mereka selama berkembang biak.
Sarangnya berbentuk mangkuk terbuka, yang dibuat dari ranting, akar-akaran, lumut, dan daun kering. Sarang ditempatkan di pohon yang rimbun, dengan ketinggian sekitar 20 meter dari tanah, sehingga membuat mereka sangat sulit untuk ditemukan.
Induk jantan agak egois, karena tugas pembuatan sarang sepenuhnya ditangani induk betina. Namun, setelah anak-anaknya menetas, induk jantan dan betina bergantian memberi makanan untuk anak-anaknya.
Seekor induk betina hanya menghasilkan 2 butir telur saja, dengan masa pengeraman selama 13 hari. Setelah berusia 12 hari, piyikan sudah bisa keluar dari sarangnya. Tetapi ia tetap dalam pengasuhan induknya, sampai lepas masa sapih pada umur 42 hari.

Perawatan harian

Jika Anda beruntung bisa memiliki cucak biru, baik untuk dipelihara maupun ditangkarkan, berikut ini beberapa tips singkat mengenai rawatan hariannya.
  • Burung diembunkan pada pagi hari, dan dibiarkan terkena sinar matahari hingga pukul 08.00.
  • Berikan buah-buahan segar seperti pisang, apel, jeruk, dan sebagainya.
  • Berikan 3 ekor jangkrik dan 1 ekor ulat jerman.
  • Mandikan burung, lalu dianginkan. Agar tubuhnya kembali hangat, berikan lagi 1 ekor jangkrik dan 1 ekor ulat hongkong.
  • Jemur burung hingga pukul 09.30, setelah itu dipindah ke tempat yang teduh dan sejuk.
  • Sore hari, sekitar pukul 16.00, berikan lagi ekstra fooding berupa 3 ekor jangkrik dan 1 ekor ulat jerman.
  • Jika diperlukan, burung bisa dimandikan lagi pada sore hari, lalu dianginkan.
  • Sekitar pukul 18.00, burung dimasukan ke dalam rumah untuk istirahat sampai besok pagi. Jika diperlukan burung bisa dikerodong.

Menangkarkan cucak biru

Mengembangbiakan cucak biru sebenarnya tidak begitu sulit. Yang sulit justru mencari induk betina yang akan dipasangkan dengan induk jantan. Tetapi kalau sudah mendapatkan kedua burung yang sudah berpasangan, kita tinggal meneruskannya dengan memasukkannya ke kandang penangkaran bekas cucakrowo atau murai batu.
Untuk wadah sarang bisa digunakan tempat sarang berbentuk cawan atau yang biasa dipakai untuk cucakrowo yang terbuat dari rotan, dilapisi dengan rumput halus dan lumut. Sebarkan juga beberapa bahan untuk membuat sarangnya di lantai kandang. Posisi sarang diusahakan cukup tinggi dan berada di lokasi yang lembab.
Berikan makanan yang berprotein tinggi selama dalam kandang penangkaran, juga pemberian vitamin sebagai pendukung agar proses penangkaran bisa berjalan lancar dan sempurna.

Fakta mengenai burung cucak biru

  • Tidak seperti burung lainnya, cucak biru di alam bebas berkembang biak di tengah rimbunan hutan yang padat dengan pepohonan, bahkan berada di tempat yang paling lembab di hutan tersebut. Ini penting diketahui untuk mengadopsi kebiasaan tersebut di dalam kandang penangkaran.
  • Di alam bebas, lumut hijau pada sarang digunakan cucak hijau untuk mengelabuhi binatang pengganggu yang kerap mengganggu sarangnya.
  • Cucak biru termasuk burung yang mudah ditangkarkan dalam kandang penangkaran seperti halnya cucakrowo
Demikan tips mengenai penangkaran cucak biru, semoga bisa memberi inspirasi bagi Anda.

Selasa, 08 Januari 2013

Manfaat Menjemur Burung Di Pagi Hari

Manfaat Menjemur Burung Di Pagi Hari

Menjemur burung di pagi hari akan memberi banyak manfaat pada burung kesayangan Anda. Sinar matahari pagi akan menjaga kesehatan burung tetap prima. Burung pun akan tampil cantik dengan kicauan yang semakin memukau.                                                                                      
1.Sinar matahari  pagi mengandung sinar infra merah yang berguna untuk membentuk hormon testosteron, hormon estrogen dan hormon progesterone  dalam tubuh burung. Ketiga hormon tersebut bertanggung jawab merangsang birahi dan organ reproduksi burung.
2.Sinar matahari pagi  mengandung sinar ultra violet yang bisa mengekstrak pro-vitamin D yang ada di tubuh burung menjadi vitamin D3 yang membantu pembentukan struktur tulang dan menjaga daya tahan organ penting lainnya.
3.Sinar matahari pagi membuat sistem metabolisme tubuh burung menjadi lancar dan optimal, sehingga proses penyerapan dan pendistribusian sari makanan tepat dan efesien.
4.Sinar matahari pagi bisa membunuh bibit jamur atau jamur-jamur yang bersarang di lantai sangkar, jeruji atau ornamen sangkar lainnya.
5.Sinar matahari pagi dapat  membunuh hampir 85% virus-virus yang menyebabkan penyakit pada burung.
6.Sinar matahari pagi merupakan akan membantu perkembangan psikologis burung. Karena burung akan merasa senang saat berjemur dan menikmati hangatnya sinar matahari pagi.
7.Sinar matahari pagi membuat burung bebas dari kutu yang bisa bersarang di tubuhnya.

Benarkah penjemuran bisa mencegah burung gemuk?

Tidak sepenuhnya benar.Yang terjadi adalah,  saat dijemur, burung akan merasa panas dan kehausan, sehingga membuatnya lebih banyak minum daripada makan.  Dalam hal ini  berarti konsumsi karbohidrat berkurang sehingga tidak banyak terjadi penumpukan lemak. Atau, burung bisa mendapatkan tenaga dari pembakaran lemak tubuhnya sehingga burung bisa menjadi lebih langsing. Dengan banyak dimandikan, maka burung akan banyak melakukan gerakan-gerakan menata bulu. Dan pada saat yang sama, untuk menghangatkan badan, burung memerlukan energi.

Perawatan Harian Burung Kenari

Perawatan Harian Burung Kenari

Perawatan harian untuk burung Kenari tidak jauh berbeda dengan burung berkicau jenis lainnya, kuncin keberhasilan perawatan harian yakni rutin dan konsisten. Jadi, jika ingin burung Kenari kesayangan Anda memiliki kualitas kicauan yang mumpuni, perhatikan pola perawatannya berikut ini:

Berikut ini Pola Perawatan Harian dan Stelan Harian untuk burung Kenari:                                                                                                        
1.Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung)
2.Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Pakan dan Air Minum.
3.Berikan Sayuran segar atau Buah.
4.Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
5.Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
6.Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
7.Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
8.Kontrol Pakan, Air Minum, Sayuran dan Buah.
9.Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.

Penting untuk diperhatikan!
                                                                                        
1.Kroto segar diberikan 1 sendok teh maksimal 2x seminggu.
2.Telur Puyuh dapat diberikan 2x seminggu.
3.Variasi pemberian sayuran segar dan buah-buahan adalah kunci keberhasilan dalam perawatan burung kenari.
4.Asinan harus selalu tersedia didalam sangkar.
5.Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
6.Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.

Penangan saat over birahi:
                                                                                                
1.Berikan Mentimun selama 2 hari berturut-turut
2.Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
3.Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
4.Waktu pengumbaran dibuat lebih sering dan lebih lama

Penanganan bila kondisi kenari drop:                                                                                        
1.Berikan buah Apel 4 hari berturut-turut
2.Perbanyak campuran Lin Seed, Niger Seed dan biji Fumayin pada pakan bijiannya.
3.Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu
4.Mandi dibuat 2 hari sekali saja
5.Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Kenari lain dahulu
6.Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari

Perenjak, Burung Kecil Nan Lincah

Perenjak, Burung Kecil Nan Lincah

Meski berukuran kecil, perenjak adalah burung lincah yang rajin berkicau. Dengan suaranya yang nyaring dan bersih, biasanya perenjak akan berkicau sambil bertengger di ujung ranting, tiang, kawat listrik atau tempet-tempat menonjol lainnya.

Burung perenjak menyukai tempat-tempat terbuka, seperti wilayah semak belukar, padang ilalang, kebun, pekarangan, tepi sawah, rawa, tepi hutan dan lainnya. Makanan favoritnya adalah ulat, belalang, capung dan aneka serangga kecil lainnya, yang tersembunyi di antara dedaunan dan ranting semak atau pohon. Biasa hidup berkelompok, mereka memiliki kelompok dan wilayah sendiri-sendiri, sehingga antar kelompok hidup terpisah. Untuk mempertahankan wilayahnya harus berani bertempur (adu suara) dengan burung Prenjak lain.

Perenjak sering dijumpai berpasangan, atau dengan anak-anaknya yang beranjak dewasa. Sering  bersarang di rumpun ilalang, semak belukar atau kerimbunan daun perdu. Terkadang sarangnya menjadi penitipan telur burung wikwik kelabu dan sebangsanya yang bersifat parasit.

Ciri-ciri tubuh prenjak:

1.Burung ini umumnya berukuran kecil, ramping dan berekor panjang.
2.Panjang tubuh, diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor, kebanyakan antara 10-15 cm, meski ada pula yang lebih dari 25 cm.
3.Kebanyakan berwarna kekuningan, hijau zaitun, atau kecoklatan di punggung, dengan warna keputihan atau kekuningan di perut.

Menjinakkan Burung Parkit

Menjinakkan Burung Parkit

Burung parkit memang suka hidup berkoloni dan sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Namun, tetap saja dia memiliki naluri alamiah sehingga tak jarang jika didekati manusia akan berontak. Namun, jika Anda tahu triknya parkit sebenarnya burung yang jinak. Beberapa trik khusus berikut ini bisa Anda coba.
                                                                                                                        
1.Setelah membeli burung dari pedagang burung ataupun petshop segera mandikan dengan menggunakan tangan. Usapkan air secara perlahan, lembut dan penuh kasih sayang. Kemudian coba letakkan di jari telunjuk Anda untuk bertengger. Ada burung yang langsung bertengger tenang sambil menata bulu-bulunya agar rapi dan cepat kering. Namun ada juga yang masih bingung dan ingin kabur. Jika hal ini yang terjadi sebaiknya segera masukkan kandang dan ulang keesokan harinya.
2.Untuk burung parkit yang sudah bisa tenang di atas tenggeran jari telunjuk Anda, selanjutnya coba tawarkan makanan kesukaannya seperti milet putih/merah, biskuit, jewawut, tauge atau lainnya. Bila ia merespon, tanda bahwa burung sudah mulai jinak. Namun bila belum merespon biarkan beberapa saat agar tenang di atas tenggeran jari telunjuk lalu masukkan ke dalam kandang.
3.Kandang parkit yang belum jinak cukup diberi air minum saja tanpa makanan, agar rasa lapar  burung memberi keberanian untuk mengambil makanan dari tangan Anda langsung. Biasanya butuh waktu 1 hari setelah sedikit puasa burung, parkit akan mulai  mau mengambil makanan langsung dari tangan Anda.
4.Selama masih dalam proses penjinakan, pastikan burung hanya makan dari tangan Anda langsung sehingga ia akan beradaptasi dengan Anda lebih cepat. Namun jangan diberi makan langsung dari tangan tanpa dalam kondisi basah atau setelah dimandikan. Agar burung tidak kabur atau terbang. Karena kondisi basah biasanya  akan membuat burung tenang dan sibuk mengurusi bulu-bulunya.
5.Bila sudah mau makan langsung dalam kondisi basah biarkan hingga kering sambil kita suapi makanan kesukaannya. Sesekali perintahkan burung agar berpindah tenggeran dari jari telunjuk Anda yang satu ketelunjuk yang lain. Bila ia mau melakukannya, beri suapan hadiah untuknya sambil sebut namanya agar terbiasa dengan perintah Anda. Lakukan seperti ini beruang-ulang hingga burung parkit Anda benar-benar jinak.

Tanda parkit yang sudah mulai jinak:
                                                                                                
1.Mau bertengger tenang di atas jari telunjuk atau tangan kita.
2.Mau makan langsung biji-bijian dari pemberian tangan kita.
3.Tidak gelisah dan ingin kabur.
4.Merespon setiap panggilan namanya disebut.

Tip untuk burung parkit yang pernah jinak kemudian kembali liar: Dekatkan atau kumpulkan dengan burung parkit yang jinak. Biasanya burung yang pernah jinak akan lebih mudah tenang dan beradaptasi langsung dengan teman-temannya. Sifat hidup yang suka berkoloni akan mendorongnya mudah berbaur dengan kelompoknya. Begitu si parkit mulai tenang maka proses penjinakan menjadi lebih mudah

Burung Sering Salto

Burung Sering Salto

Burung yang suka salto atau jumpalitan biasanya karena stres dan merupakan hasil tangkapan hutan. Burung tangkapan hutan awalnya masih belum jinak sehingga berontak jika dikurung. Dia akan mencoba menerobos celah mana saja yang memungkinkan untuk lepas. Sehingga dia terlihat sering salto atau jumpalitan hingga kebiasaan ini terbasa sampai dia sudah jinak.

Mencegah burung salto:

1.Tutup bagian atas sangkar saat Anda mendapat burung baru, terutama saat melatihnya supaya  jinak dengan kain.
2.Tambahan tangkringan yang dekat ke atap sangkar sehingga tidak ada ruang yang memungkinkan burung untuk salto.
3.Jika sudah keterlaluan, coba mengumbarnya di sangkar besar sampai dia memasuki masa mabung. Saat masuk masa mabung, burung mulai dipindah ke sangkar kecil dan lakukan terapi mabung total.

Burung yang suka menarik ke belakang kepalanya, sampai mendongak hampir jatuh dan mendorong dia salto untuk mendapatkan keseimbangan, bisa disebabkan oleh karena kekurangan mineral magnesium.

Memilih Bakalan Cendet

Memilih Bakalan Cendet

Cendet merupakan burung yang memiliki variasi suara, volume suara, dan keindahan penampilan. Jika Anda berminat untuk menjadikanya sebagai burung peliharaan yang punya suara handal, jenis kelamin sangat menentukan. Selain itu, kualitas Cendet amat ditentukan oleh faktor genetik. Kriterian ini bisa menjadi bekal saat memilih bakalan burung cendet.
                                                                                                
1.Potensi ngoceh bisa dilihat dari perawakannya. Bakalan yang baik harus berbadan tegap.
2.Sayapnya kokoh, rapi, simetris, dan tidak cacat.
3.Pilih burung berkepala besar, membulat, dan bagian atasnya datar. Ciri tersebut diyakini sebagai burung pintar.
4.Utamakan cendet dengan paruh tebal dan panjang, tetapi tampak proporsional dengan ukuran kepala dan tubuh. Paruh tebal dan tampak kokoh menandakan burung bisa membawakan lagu dengan tembakan dan volume keras. Sebaliknya, jika paruh terlihat pipih, cenderung ngerol. Jika ngerol, volume suara akan lebih kecil karena dibutuhkan napas lebih lama.

Selain referensi dari buku  Merawat & Melatih Burung Kicauan yang saya kutip di atas, ada pula tips lain pemilihan cendet versi Om Irvan, sebagai berikut:
                                                                                                                                      
1.Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Cendet jantan dapat dilihat warna bulu yang tegas mengkilap dan kontras.
2.Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah cenderung lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
3.Kepala besar, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
4.Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
5.Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
6.Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
7.Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
8.Cendet yang rajin berkicau mempunyai ciri bermata jeli, berbulu rata dan agak mengilap, gerakannya gesit, dubur bersih dari kotoran, organ kanan dan kirinya seimbang, volume suara keras, punya bakat alami atau mental yang baik, tidak takut ketika bertemu dengan burung sejenis dan baik ketika latihan maupun kontes.

Memilih Bakalan Cucak Hijau

Memilih Bakalan Cucak Hijau

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung cucak hijau. Pelajari beberapa hal berikut ini, sebelum memilih bakalan cucak hijau.
                                                        
1.Berkelamin jantan, dapat dilihat dari  postur tubuh yang panjang serasi, ekor lebih panjang, tulang belakang dan supit kecil rapat, warna bulu lebih tegas, paruh berwarna gelap, warna bulu di bagian bawah leher berwarna hitam dan membentuk topeng pada wajahnya, mata besar melotot, bentuk kepala lebih besar dan bergerak lincah.
2.Bentuk paruh, pilih yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
3.Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
4.Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bakalan burung  sehat.
5.Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
6.Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
7.Rajin bunyi, menandakan burung tersebut memiliki prospek yang cerah.
8.Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.

Memilih Burung Ocehan Bakalan

Memilih Burung Ocehan Bakalan

Memelihara burung ocehan biasanya dimulai dengan memelihara bibit bakalan. Selain dapat memberikan kepuasan tersendiri, burung ocehan bakalan lebih murah. Pemiliknyapun akan mendapatkan banyak pengalaman, bagaimana memelihara burung bakalan menjadi burung ocehan yang juara.

Memilih burung bakalan ocehan harus berbekal pengetahuan yang benar. Karena salah membeli burung ocehan bakalan, pasti akan mengecewakan. Berikut ini, ciri-ciri burung ocehan bakalan yang baik:                                                                                                                                                       
1.Penampilan burung sehat dan energik.  Burung ocehan yang penampilannya lincah dan energik dengan pandangan mata yang tajam, menandakan bahwa burung tersebut dalam keadaan fit dan sehat. Jangan pilih burung bakalan ocehan yang pandangan matanya sayu, terlihat lesu, malas bergerak. Ini tandanya burung kurang sehat. Jika kepala burung tampak selalu goyang, tanda bahwa burung pernah atau sedang sakit tetelo. Dan jika sayapnya turun ke bawah, bulu kepalanya tegak berdiri, leher memendek dan diam seperti kedinginan, sebaiknya jangan dipilih karena burung dalam keadaan sakit.
2.Burung tidak cacat. Pilihlah burung berpenampilan indah yang tidak memiliki cacat bada. Kelainan/cacat badan antara lai, kaki pengkor, kaki pincang, parung bengkok, sayap patah, kepala selalu goyang karena tetelo, dan ekor bengkok. Kececatan ini bisa mempengaruhi kualitas kiacauan.
3.Berbulu indah dan mengkilat. Berbulu indah artinya bulu tubuh,sayap dan ekor tidak rusak, tidak patah, dan tampak mengkilat. Bulu burung yang rusak tampak kusam dan menandakan burung sakit sehingga malas berkicau dan suaranya tidak bagus. Ada burung yang kecerahan warna bulunya menjadi tanda jenis kelaminnya. Jika bulu Kacer, hwamei, robin, murai batu, dan cucak hijau berwarna ceraj dan mengkilat, menunjukkan bahwa burung berkelamin jantan, sementara betinanya berwarna tidak cerah.
4.Kaki tidak bersisik dan berwarna bersih. Burung yang kakinya bersisik menunjukkan burung sudah tua sehingga sulit dilatih berkicau. Pilih juga corak kaki burung yang bersih. Misalnya, bakalan jalak penyu, jalak suren dan beo yang baik jika kaki, paruh dan matanya berwarna putih. Dan untuk murai batu yang berkaki kuning keputih-putihan memiliki mental baja, tetap berkicau meskipun dekan dengan burung lainya yang lebih tua.
5.Kuku kaki burung selalu pendek. Pilih yang berkuku pendek dan belum tumbuh maksimal. Kuku kaki yang tampak panjang dan mencengkeram menunjukkan burung sudah tua sehingga sulit dilatih berkicau.
6.Paruh yang tipis dan panjang. Perhatikan paruh burung, jika tipis dan panjang berarti burung masih muda atau bakalan. Bila ditambah dengan kedudukan paruh bagian atas dan bawah seimbang maka setelah dewasa burung akan rajin berkicau dengan irama yang merdu. Namun, jika bentuk paruh tipis dan pendek, burung tergolong sudah tua dan sulit dilatih.
7.Mulai belajar berkicau. Burung ocehan bakalan yang baik biasanya akan terdengar mulai belajar berkicau yang menandakan burung muda hutan yang sehat dan energik. Sebaliknya, burung yang kurang sehat sakan tampak lesu dan jarang berkicau. Beberapa burung dapat dikenali jenis kelamiannya berdasar suara. Burung poksay, hwamei, cucak hijau danbranjangan bakalan yang sudah berkicau dipastikan berkelamin jantan. Sementara burung bakalan betina tidak bisa atau jarang berkicau.
8.Berkelamin jantan. Usahakan memilih burung ocehan bakalan jantan. Karena suaranya lebih indah and merdu dibanding betina. Kemerduan kicau burung ocehan jantan biasanya untuk memamerkan kejantananya saat menarik lawan jenisnya dan merangsang nafsu seksualnya.

Mengenali Cendet Jantan

Mengenali Cendet Jantan

Burung cendet atau pentet termasuk burung yang cerdas. Dia memiliki kemampuan menirukan suara burung lain dengan kualitas kicauannya yang mampu menghipnotis siapa saja yang mendengar. Untuk mendapatkan cendet yang berkualitas, cendet jantan diyakini menjadi pilihan yang tepat. Bagaimana mengenali cendet jantan?
                                                                                                
1.Bagian pipi dari cendet jantan memiliki warna hitam yang sangat pekat. Jika hitamnya agak pudar, biasanya cendet tersebut berkelamin betina.
2.Bentuk kepala cendet jantan biasanya ceper mendatar, sementara cendet betina lebih menggelembung atau agak oval.
3.Supit cendet jantan berbentuk kecil panjang disertai motif garis yang tidak beraturan. Sementara cendet betina memiliki supit yang agak besar dengan disertai motif garis yang teratur seperti kembang.
4.Cendet yang berkelamin jantan tentu memiliki warna yang lebih mencolok, variasi suara yang lebih beraneka ragam, dan volume suara yang keras.

Memilih Bakalan Burung Prenjak

Memilih Bakalan Burung Prenjak

Bagi Anda yang tertarik untuk memelihara burung prenjak,  pilih bakalan jantan yang rajin berkicau. Berikut ini panduan memilih prenjak jantan yang bisa Anda gunakan saat memilih bakalan burung prenjak.

1.Pilih yang berdada sangat hitam atau full hitamnya
2.Pilih yang energik dan pemberani jika didekati.
3.Pilih yang ekornya selalu diangkat ke atas seolah-olah siap bertarung.
4.Pilih yang memiliki bulu berwarna cerah.
5.Pilih yang d ikepalanya terdapat beberapa bulu semacam rambut yang terjuntai keluar
6.Paruh dan Tenggorokan tampak kehitaman.
7.Berkepala  besar dan Bodi yang sepadan dengan kepala, hal ini menandakan keindahan tubuh dan suaranya bakal lantang dengan volume tebal.
8.Teliti  bagian kaki, jari-jari jangan sampai cacat karena itu mempengaruhi harga burung.

Beberapa jenis burung prenjak:

1.Prenjak kebun/ciblek: dominan berwarna abu-abu di punggung, keputih-putihanan di dada hingga perut,e kor panjang mengembang, ada bintik putih di bagian bulu ekor, paruh hitam pekat agak panjang.
2.Prenjak sawah/alang-alang : dominan abu-abu di punggung,  bodi lebih ramping, paruh mungil agak kemerahan.
3.Prenjak Merah/bambu: Bodi lebih kecil dari prenjak sawah, pendek, warna bulu dominan abu-abu, kepala agak merah, ekor abu-abu pendek mengembang.